Kamis, 31 Maret 2016

Mengikuti Fahion Terkini, Budaya Fashion dalam Negeri Terlupakan?

Kita hidup di jaman yang selalu berkembang sesuai masanya. Dimana perubahan-perubahan selalu terjadi di dalam negeri. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan dalam negeri, salah satunya yaitu pengaruh dari luar negeri. Banyak pula hal yang berubah, seperti makanan, gaya hidup, hiburan atau entertain, dan juga fashion. Mari kita bahas sedikit mendetail mengenai pengaruh fashion dari luar negeri.
Tentunya tidak jarang ketika kita sedang hang out di mall, kita melihat berbagai toko yang menyediakan berbagai kebutuhan. Kebutuhan memasak, elektronik, perawatan, dan sebagainya. Banyak kita temui toko toko baju, sepatu, alat alat perawatan yang tidak asing di lihat. Ya, kini Indonesia makin banyak meng-import keperluan fashion dari luar negeri. Toko-toko berbau fashion dari luar banyak dipasarkan di mall-mall di Indonesia.

Pastinya kita tidak asing lagi dengan brand-brand diatas. Kini sedang marak di Indonesia. Dengan adanya brand-brand luar tersebut pastinya menyebabkan dampak positif dan negatif terhadap individu di Indonesia. Akan ada pro dan kontra juga tanggapan berbeda. Namun dilihat secara umum, antara dampak positif dan negatif sepertinya seimbang.

*****

Dampak Negatif
Dengan maraknya brand luar negeri di Indonesia menyebabkan beberapa hal negatif yang ditimbulkan dari masyarakat dalam negeri. Ada pemikiran negatif, ada pula perilaku negatif. Berikut beberapa dampak negatif dari pengaruh fashion dari luar.
  • Berkurangnya minat masyarakat pada produk dalam negeri
Dapat kita lihat, kini jarang sekali masyarakat Indonesia yang mengenakan produk produk fashion dalam negeri. Bahkan produk dalam negeri pun masih mendominasi produk luar. Padahal jika produk dalam negeri dikembangkan, akan menuai tren baru yang tidak kalah dengan produk impor. Namun makin banyak produk luar yang di impor ke Indonesia, sehingga pemasaran fashion dalam negeri kurang berkembang dan masyarakat jadi lebih berminat mengonsumsi produk luar.
  • Produk impor lebih dibanggakan
"Konsumen di dalam negeri masih terbelenggu pola pikir bahwa produk buatan luar negeri lebih baik dan lebih bergengsi dibandingkan dengan produk buatan lokal." begitulah tanggapan dari Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Tepat sekali. Kebanyakan masyarakat dalam negeri lebih bangga mengenakan produk luar dibandingkan produk lokal. Pernahkah kalian menemui remaja masa kini yang jalan jalan di mall menggunakan batik? Kebaya? Mungkin ada namun jarang.
  • Ajang pamer
Seringkali remaja remaja jaman sekarang memamerkan barang barang koleksinya yang memiliki brand ternama. Ajang pamer ini bukanlah hal positif karena bisa saja hal ini menimbulkan rasa iri bagi yang melihatnya sehingga nantinya keharusan untuk tampil lebih keren dengan membeli brand yang lebih mahal dan akan terus seperti itu sehingga terjadilah hedonisme.



  • Budaya penampilan dalam negeri mulai tersingkir
Tak jarang kita dapati penampilan masyarakat Indonesia yang ala-ala barat. Hippie, chic, bohemian, futuristic, casual, glamour dan sebagainya. Ada beberapa yang mungkin sedikit melenceng dari cara berpenampilan masyaarakat dalam negeri, antara lain baju yang terbilang terbuka. Maka itu banyak orang-orang yang protes lantaran tidak setuju akan penampilan seperti itu, lalu timbul lah perkataan perkataan yang tidak baik.

Dampak Positif
Tidak hanya dampak negatif, penaruh ini juga memiliki dampak positif bagi budaya fashion dalam negeri. Berikut ini beberapa dampak positif yang terjadi di dalam negeri.


  • Munculnya berbagai jenis penampilan dunia
Bagi penikmat fashion pastinya hal ini benar-benar berdampak positif. Dengan munculnya fashion luar negeri ke Indonesia, bisa menjadikan inspirasi atau sekedar menikmati beragam fashion yang masuk ke Indonesia.


  • Sebagai perbandingan produk dalam negeri
Selain untuk inspirasi, fashion dari luar juga dapat menjadi perbandingan untuk produk dalam negeri. Untuk menciptakan sesuatu, kita perlu pembanding untuk melihat beberapa kekurangan dan kelebihan yang ada dan yang dibutuhkan terhadap karya itu sendiri. Masuknya fashion dari luar menjadi peluang yang baik dalam hal ini. Seperti pada acara Indonesian Fashion Week yang diadakan setiap tahunnya. Kebetulan tahun ini sudah berlalu pada pertengahan Maret 2016. Acara itu mendatangkan berbagai desainer dari luar seperti Malaysia, Jepang, Itali dan lain lain. Acara itu juga mendatangkan desainer-desainer dalam negeri ternama.



  • Mempermudah dalam berbelanja
Tentu saja, dengan datangnya brand brand luar ke Indonesia, masyarakat Indonesia yang ingin berbelanja produk luar tidak perlu jauh-jauh datang ke negeri asalnya. Karena di Indonesia sendiri sudah mengimpor beberapa produk fashion ke dalam negeri. Hal ini juga merupakan dampak positif bagi penikmat atau kolektor fashion.

*****

Pada intinya, pengaruh dari luar memiliki kekurangan dan keunggulan sendiri, jadi sebagai masyarakat dalam negeri, kita harus dengan bijak menanggapi datangnya pengaruh ini. Sehingga kita tetap bisa menerima datannya pengaruh-pengaruh dari luar tanpa harus khawatir tergesernya budaya dalam negeri.

Jadi, mengikuti fashion terkini apakah budaya fashion dalam negeri terlupakan? Tergantung bagaimana tiap individu menyikapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar